Tini Toon

Secara umun dapat dikatakan bahwa akuntansi koprasi tidak berbeda dengan akuntainsi perusahaan lainnya. Jika koprasi itu bergerak dibidang jasa maka pembukuannya menggunakan prinsip dan model perusahaan jasa. Jika koprasi bergerak dibidang perdagangan maka pembukuannya akan menggunakan kebiasaan pada perusahaan dagang. Tetapi koprasi mempunyai perkiraan-perkiraan khusus yang tidak ada pada perusahaan lain seperti :
1.Simpanan pokok
2.Simpanan wajib
3.Simpanan sukarela
4.Cadangan koprasi

TAHAPAN – TAHAPAN AKUNTANSI KOPERASI

A.    Jurnal
Untuk jurnal akuntansi koprasi akan diberika contoh yang berhubungan dengan pemakaian perkiraan,yang membedakannya dengan bentuk usaha lainnya daan dilemgkapi dengan transaksi yang bersifat umum.
Transaksi akuntansi koprasi harus memisahkan dengan jelas transaksi yang dilakukan kepada anggota dan dilakukan kepada bukan anggota. Pemisahan perlu dilakukan karna laba yang diakibatkan transaksi pada anggota sebagian besar dikembalikan pada anggota. Sedangkan laba yang berasal dari bukan anggota dapat didistribusikan untuk keperluan yang bersifat umum. Itulah sebabnya dipisahkan piutang pada anggota dan piutang pada bukan anggota.

B.    Buku Besar
Buku besar merupakan kumpulan dari perkiraan yang disusun dalam bentuk lembaran – lembaran berupa kartu. Perkiraan yang sebanyak itu disusun demikian rupa sehingga merupakan sutu kesatuan yang jumlahnya besar.

C.    Buku Besar Pembantu
Buku besar pembantu merupakan rincian dari suatu jenis harta, utang atau modal. Untuk membuat laporan keuangan lebih sederhana maka ada baiknya hal – hal yang pokok yang di munculkan. Sedangkan membuat rinciannya di tampilkan pada buku besar pembantu. Jadi buku besar pembantu ialah buku atau daftar yang dibuat untuk menerangkan atau rincian dari suatu jenis harta, utnag atau modal. Lajur dari buku pembantu atau buku besar pembantu mungkin sama dengan lajur buku besar. Tetapi pada uraian berikut ini akan dijelaskan tiga jenis buku besar pembantu yaitu buku simpanan anggota, buku piutang, dan buku aktifa tetap.
1.    Buku Simpanan Anggota
Buku simpanan anggota merupakan buku tempat mencatat simpanan dari masing – masing anggota. Buku simpanan ini dibuat untuk setiap anggota. Pada buku simpanan ini dicatat juga saldo awal, penambahan dan pengurangan simpanan.
2.    Buku Piutang
Beberapa jenis harta, utang, dan modal perlu dibuat rinciannyaatau keterangannya. Rincian merupakan bukti pendukung atau bahan keterang dari harta, utang, atau modal tersebut. Bagi koprasi yang mempunyai banyak langganan perlu membuat rincian dari tagihan atau piutangnya. Buku piutang atau buku tambahan piutang sering juga disebut dengan buku besar pembantu piutang dicatat setiap hari dari bukti – bukti pembukuan. Sedangkan perkiraan piutang yang digunakan untuk menyusun laporan keuangna dicatat dari jurnal.
3.    Buku Aktiva Tetap
Aktiva tetap merupan aktiva yang masa pemakaiannya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan dan nilainya cukup material. Walaupun masa pemakaiannya lebih dari satu tahun dan dipakai dalam kegiatan perusahaan, tetapi jika nilainya tidak cukup material maka aktiva tersebut dimasukan sebagai aktiva lancar.

D.    Kertas Kerja Akuntansi Koprasi
Pengertian Kertas Kerja
Kertas kerja merupakan suatu lembaran kerja yang disusun sesuai dengan lajur – lajur yang berisi neraca saldo(daftar sisa), penyesuaian, nerca saldo(daftar sisa) disesuaikan, rugi-laba, dan neraca.
Kertas kerja merupakan susunan angka – angka yang digunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan keuangan.
Read More …

Bukti pembukuan merupakan dokumen dasar untuk pembuatan jurnal dan merupakan bukti bahwa perusahaan telah melakukan transaksi. Bukti pembukuan menggambarkan apa yang baru terjadi pada perusahaan. Jika kita melihat misalnya bukti penerimaan kas dengan jumlah uang tertentu maka dapat dipastikan bahwa perusahaan baru menerima uang dari pihak lain. Jika pada file perusahaan terlihat misalnya faktur, ini menandaka bahwa telah terjadi pembelian atau penjualan secara kredit. Berikut ini akan dijelaska cara penggunaan bukti – bukti pembukuan tersebut diatas.

1.    Bukti Penerimaan Kas
Bukti penerimaan kas merupakan bukti pembukuan atau dokumen yang menandakan bahwa perusahaan telah menerima sejumlah uang tunai atau alat pembayaran lainnya yang sama dengan uang tunai. Alat pembayaran yang sama dengan uang tunai mungkin berupa cek yang di keluarkan oleh bank yang dapat ditukar dengan uang tunai setiap saat. Bukti penerimaan kas digunakan untuk mencatat segala jenis transaksi yang berhubungan dengan penerimaan uang tunai yang mungkin bersumber  dari :
a.    Penerimaan simpanan dari anggota koprasi, simpanan itu dapat berupa simpanan pokok,simpanan wajib, atau simpanan sukarela.
b.    Penerimaan dari penjualan tunai.
c.    Penerimaan tagihan dari debitur.
d.    Penerimaan uang dari pihak lain yang berupa realisasi hak perusahaan.
e.    Penerimaan bunga.
f.    Penerimaan berupa uang jasa seperti komisi dan biaya cetakan.
g.    Penerimaan kembali utang karyawan koprasi.
h.    Dan penerimaan-penerimaa lainnya yang dapat menambah uang tunai koprasi.

2.    Bukti Pengeluaran Kas
Bukti pengeluaran kas merupakan bukti pembukuan atau dokumen yang menggambarkan bahwa perusahaan telah membayar sejumlah uang tunai atau alat pembayaran lainnya yang sma dengan uang tunai. Alat pembayaran yang sama dengan uang tunai mungkin berupa cek yang dekeluarkan oleh bank yang setiap saat dapat ditukar dengan uang tunai. Bukti pengeluaran kas di gunkan untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas seperti:
a.    Pembayaran kebali pinjaman sukarela.
b.    Penarikan kembali simpanan wajib oleh anggota koprasi.
c.    Pembelian barang secara tunai.
d.    Pemberian pinjaman keada anggota koprasi.
e.    Pembayarana pinjaman.
f.    Pembayaran gaji karyawan/manajer.
g.    Dan pengeluaran-pengeluaran lainnya.

3.    Bukti Penjualan
Bukti penjualan atau yang lebih dikenal dengan faktur penjualan digunakan untuk mencatat penjualan barang secara kredit. Bukti penjualan ini memuat kepada siapa barang itu dijual dan berapa harganya. Selain itu disediakan juga kolom untuk bagian pembukuan.

4.    Bukti Pembelian
Bukti pembelian digunakan sebagai dokumen yang menggambarkan bahwa telah terjadi pembelian secara kredit untuk koprasi. Pada bukti pembelian mungkin dicatat atas dasar faktur pembelian, memuat jumlah barnag yang dibeli beserta harganya.

5.    Bukti Serba – serbi
Bukti serba-serbi digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dimasukan pada bukti yang ada. Transaksi yang dapat dicatat disini adalah transaksi – transaksi bukan dari penerimaan kas, pengeluaran kas, pembelian kredit, penjualan kredit.
Transaksi – transaksi tersebut dapat berupa:
a.    Retur pembelian.
b.    Retur penjualan.
c.    Penghapusan piutang.
d.    Penghapusa aktiva.
e.    Penetapan biaya.
f.    Penetapan pendapatan.
g.    Dan transaksi – transaksi lainnya.

6.    Bukti – bukti Lain
Selain bukti yang disebutkan diatas masih ada lagi bukti yang lain seperti bukti barang masuk dan bukti barang keluar. Karna bukti itu tidak mempengaruhi mutasi maka bukti – bukti itu akan dibahas pada sub buk besar.
Perkiraan – perkiraan yang digunakan oleh koprasi antara lain:
111 kas
113 piutang
115 pinjaman pada anggota
123 peralatan foto copy
211 utang dagang
221 pinjaman dari bank
311 simpanan pokok
411 penjualan
412 retur penjualan
415 pendapatan bunga
511 pembelian
641 beban bunga
652 beban penyusutan peralatan foto copy
660 beban penghapusan piutang
Read More …

KARAKTERISTIK AKUNTANSI KOPRASI


A.    Karakteristik Akuntansi Koprasi
Pada slah satu fungsi koprasi indonesia disebutkan bahwa koprasi bertujuan untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dari pernyataan itu dapat dilihat betapa besarnya harapan yang di gantungkan pada koprasi. Harapan pemerintah dan rakyat indonesia, agar koprasi dapat menjadi guru penopang perekonomian di Indonesia.

B.    Pengertian Koprasi
Pada undang – undang koprasi nomor 25 tahun 1992 disebutkan bahwa koprasi adalah badan udaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum koprasi dengan melandaskan kegiatannya bedasarkan prinsip koprasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Dari definisi ini dapat dilihat bahwa ada penajaman pengertian yang dahulu sesuai dengan undang – undang koprasi nomor 12 tahun 1967 menyebut koprasi sebagai organisasi ekonomi rakyat. Sedangkan pada undang – undang koprasi nomor 25 tahun 1992 disebut dengan tegas bahwa koprasi sebagai badan usaha.
Tujuan koprasi indonesia adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta turut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan pancasila dan undang – undang  dasar 1945.
Dari tujuan itu dapat terlihat bahwa koprasi selain bertujuan menyejahterakan anggotanya juga bertujuan membangun masyarakat pada umumnya. Ini merupakan ciri koprasi yang membedakannya dengan bentuk badan usaha lainnya.

C.    Karakteristik akuntansi Koprasi Indonesia
Sebagaimana dijelaskan di atas, koprasi merupakan badan usaha. Karenanya koprasi harus dikelola sesuai dengan prinsip – prinsip manajemen yang efektif dan efisien. Pada prinsipnya akuntansi koprasi sama dengan bentuk badan usaha lainnya. Seperti diketahui bersama bahwa permodalan koprasi berasal dari simpanan, cadangan koprasi, dan jaminan – jaminan dari pihak luar. Sedangkan perkiraan yang berhubungan dengan proses kegiatan hampir sama dengan badan usaha lainnya. Sehingga koprasi juga mempergunakan bukti pembukuan, jurnal perkiraan, dan instrumen pembukuan lainya. Untuk keseragaman dan pembinaan maka pembukuan koprasi disusun sesuai dengan Surat Keputusan Dirjenkop Nomor : 1654/Kop/VII-1981 tentang petunjuk pembinaan Administrasi Pembukuan Akuntansi Koprasi. Pada petunjuk itu dikatakan bahwa akuntansi koprasi dikerjakan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) dan menggunakan metode berpasangan.
Read More …

Aku sudah diam dan bersendiri untuk memikirkan apa yang salah dalam harapan ku
Meluruskan, berusaha untuk tapaki jalan waktu yang tak terulang
Tidak menoleh untuk menangis,tapi untuk mulai hara baru
Untuk kamu yang telah hilang,
Untuk waktu yang baru,
Untuk pengharapan kembali,
Untuk bermimpi tidak pasti.
Aku akan bergerak, kemudian lurus. Akankah berbelok,kemudian menangis???
Tidak aku bingung...
Read More …