Tini Toon

Bukti pembukuan merupakan dokumen dasar untuk pembuatan jurnal dan merupakan bukti bahwa perusahaan telah melakukan transaksi. Bukti pembukuan menggambarkan apa yang baru terjadi pada perusahaan. Jika kita melihat misalnya bukti penerimaan kas dengan jumlah uang tertentu maka dapat dipastikan bahwa perusahaan baru menerima uang dari pihak lain. Jika pada file perusahaan terlihat misalnya faktur, ini menandaka bahwa telah terjadi pembelian atau penjualan secara kredit. Berikut ini akan dijelaska cara penggunaan bukti – bukti pembukuan tersebut diatas.

1.    Bukti Penerimaan Kas
Bukti penerimaan kas merupakan bukti pembukuan atau dokumen yang menandakan bahwa perusahaan telah menerima sejumlah uang tunai atau alat pembayaran lainnya yang sama dengan uang tunai. Alat pembayaran yang sama dengan uang tunai mungkin berupa cek yang di keluarkan oleh bank yang dapat ditukar dengan uang tunai setiap saat. Bukti penerimaan kas digunakan untuk mencatat segala jenis transaksi yang berhubungan dengan penerimaan uang tunai yang mungkin bersumber  dari :
a.    Penerimaan simpanan dari anggota koprasi, simpanan itu dapat berupa simpanan pokok,simpanan wajib, atau simpanan sukarela.
b.    Penerimaan dari penjualan tunai.
c.    Penerimaan tagihan dari debitur.
d.    Penerimaan uang dari pihak lain yang berupa realisasi hak perusahaan.
e.    Penerimaan bunga.
f.    Penerimaan berupa uang jasa seperti komisi dan biaya cetakan.
g.    Penerimaan kembali utang karyawan koprasi.
h.    Dan penerimaan-penerimaa lainnya yang dapat menambah uang tunai koprasi.

2.    Bukti Pengeluaran Kas
Bukti pengeluaran kas merupakan bukti pembukuan atau dokumen yang menggambarkan bahwa perusahaan telah membayar sejumlah uang tunai atau alat pembayaran lainnya yang sma dengan uang tunai. Alat pembayaran yang sama dengan uang tunai mungkin berupa cek yang dekeluarkan oleh bank yang setiap saat dapat ditukar dengan uang tunai. Bukti pengeluaran kas di gunkan untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas seperti:
a.    Pembayaran kebali pinjaman sukarela.
b.    Penarikan kembali simpanan wajib oleh anggota koprasi.
c.    Pembelian barang secara tunai.
d.    Pemberian pinjaman keada anggota koprasi.
e.    Pembayarana pinjaman.
f.    Pembayaran gaji karyawan/manajer.
g.    Dan pengeluaran-pengeluaran lainnya.

3.    Bukti Penjualan
Bukti penjualan atau yang lebih dikenal dengan faktur penjualan digunakan untuk mencatat penjualan barang secara kredit. Bukti penjualan ini memuat kepada siapa barang itu dijual dan berapa harganya. Selain itu disediakan juga kolom untuk bagian pembukuan.

4.    Bukti Pembelian
Bukti pembelian digunakan sebagai dokumen yang menggambarkan bahwa telah terjadi pembelian secara kredit untuk koprasi. Pada bukti pembelian mungkin dicatat atas dasar faktur pembelian, memuat jumlah barnag yang dibeli beserta harganya.

5.    Bukti Serba – serbi
Bukti serba-serbi digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dimasukan pada bukti yang ada. Transaksi yang dapat dicatat disini adalah transaksi – transaksi bukan dari penerimaan kas, pengeluaran kas, pembelian kredit, penjualan kredit.
Transaksi – transaksi tersebut dapat berupa:
a.    Retur pembelian.
b.    Retur penjualan.
c.    Penghapusan piutang.
d.    Penghapusa aktiva.
e.    Penetapan biaya.
f.    Penetapan pendapatan.
g.    Dan transaksi – transaksi lainnya.

6.    Bukti – bukti Lain
Selain bukti yang disebutkan diatas masih ada lagi bukti yang lain seperti bukti barang masuk dan bukti barang keluar. Karna bukti itu tidak mempengaruhi mutasi maka bukti – bukti itu akan dibahas pada sub buk besar.
Perkiraan – perkiraan yang digunakan oleh koprasi antara lain:
111 kas
113 piutang
115 pinjaman pada anggota
123 peralatan foto copy
211 utang dagang
221 pinjaman dari bank
311 simpanan pokok
411 penjualan
412 retur penjualan
415 pendapatan bunga
511 pembelian
641 beban bunga
652 beban penyusutan peralatan foto copy
660 beban penghapusan piutang

Categories:

Leave a Reply