Tini Toon

Proposal Seminar Sehari Menuju Kampus Berbudaya Lingkungan Di Universitas Gunadarma, Depok.

A.    Latar Belakang
Kita sepakat bahwa menjaga lingkunagan hidup sangat penting, kita pun perlu menyadari bahwa maslah lingkungan adalah masalah bersama, masalah masa depan kita, dan masalah generasi mendatang. Tentunya, kita sebagai manusia beradab tidak ingin mengabaikan masalah ini. Mengabaikan lingkungan hidup atas nama generasi mendatang dan atas nama moralitas, merupakan perilaku yang kurang beradab.
Seluruh warga Universitas Gunadarma mengetahui bahwa, kerusakan lingkungan akan membawa kerugian saat ini dan masa mendatang. Seluruh warga Kampus pun memahami bahwa kita harus hidup harmonis dengan lingkungan. Akan tetapi, di sisi lain, kepedulian lingkungan dalam bentuk sikap, perilaku, dan pola hidup dalam kehidupan sehari-hari, masih perlu ditingkatkan.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut dan mengingat Universitas Gunadarma adalah kampus favorit yang menjadi rujukan Kampus lain karna program-programnya, Universitas Gunadarma akan melaksanakan kegiatan Kampus Berbudaya Lingkungan (KBL)
B.    Nama KegiatanSeminar sehari menuju kampus berbudaya lingkungan di universitas gunadarma depok

C.    Tema Kegiatan
“dengan seminar sehari, kita diciptakan seluruh warga kampus yang memiliki cakrawala piker, sikap, da perilaku yang peduliterhadap lingkungan hidup”

D.    Tujuan Kegiatan
Tujuan yang hendak dicapai melalui seminar ini adalah :
1.    Memotivasi pembentukan sikap peduli terhadap lingkungan hidup
2.    Membekali pemahaman dan kemampuan menganalisis masalah serta keterampilan memecahkan masalah lingkungan hidup.
3.    Mengetahui isu aktual tentang lingkungan hidup dan dapat ikut berperan serta dalam aksi lingkungan hidup.
E.    PesertaPeserta seminar sehari meliputi perwakilan :
-    Warga universitas gunadarma


F.    Hasil yang Diharapkan1.    Terciptanya suasana kampus yang bernuansa dan berwawasan lingkungan hidup.
2.    Terciptanya keidupan sehari-hari di kampus yang selaras dengan lingkungan karna dengan lingkungan yang sehat, manusia dapat berkembang dengan baik. Hanya manusia yang baik terhadap lingkunganlah yang akan berkembang manjadi manusia yang sehat.

G.    Panitia PenyelenggaraKetua Panitia        : Drs. Idrus Ruslam
Wakil Ketua        : Fanny Indra, SE
Sekretaris        : Dra. Rosmalina
Bendahara        : Chaerunnisa, M.Pd
Sie Humas        : 1.Syamsidar
                                      2.Ida Chaniago
Sie konsumsi        : 1.Dania Kusuma Dewi
                                      2.Citra Ratna
Sie promosi dan Dana : 1.Abdul Muis, SE
                                       2.Rosita Dewi
Sie dokumentasi    : 1.Novia Dewita
                                      2.Afrizal
Pembantu Umum    : 1.Upik salmiah
                                      2.Sylvia Guci
                                      3.Nur Welly

H.    Alokasi Danaa.    Rencana pemasukan
1.    Dana kampus @Rp7.525.000,00                            Rp7.525.000,00
2.    Donator (sponsor, dan lain-lain)                               Rp2.000.000,00 +
                                                                                      Rp9.525.000,00
b.    Rencana pengeluaran
1.    Alokasi untuk dua narasumber @2.500.000,00        Rp5.000.000,00
2.    Kesekertariatan (ATK, fotokopi, spanduk)               Rp   500.000,00
3.    Konsumsi 500 x Rp6.000,00                                   Rp3.000.000,00
4.    Dokumentasi                                                           Rp   500.000,00
5.    Perlenkapan                                                            Rp   200.000,00 +
                                                                                     Rp9.200.000,00

I.    Waktu dan Pelaksanaan SeminarSeminar dilaksanakan pada :
Hari, tanggal         : Sabtu, 29 Desember 2011
Waktu                  : 09.00-12.00 WIB
Tempat                 : Aula Universitas Gunadarma
Narasumber         : 1. Dr. Armin Muis
                                (Dinas Bapelda)
                             2.Siti Auliya, S.Si.
                                (Dinas PKLH)
Moderator           : Dra. Yusmalinar

J.    PenutupDemikian proposal kegiatan seminar ini. Semoga dapat memenuhi harapan kita semua. Kami sangat mengharapkan dukungan dan partisipasi Bapak/Ibu. Atas perhatian Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
                                                                                                                           Depok 20 November 2011
Ketua                                                                                                                            Sekertaris


Drs. Idrus Rustam                                                                                                      Dra. Rosmalina
Read More …

Topik   : Obat dan Kesehatan
Judul   : Problem Kesehatan dan Herbal
Tujuan Penulisan   : Meningkatkan kesehatan tubuh masyarakat dengan kembali   menggunakan bahan alam atau sering disebut back to nature.

Mentri Kesehatan (Mankes) RI mengakui terus terang perihal reutnya persoalan kesehatan di Indonesia. Disebutkannya, belum selesai satu persoalan kesehatan, ternyata sudah muncul lagi kasus kesehatan yang lainnya.

Bangsa Indonesia pun menghadapi beberapa problem kesehatan dalam waktu yang tak jauh berbeda, seperti penyakit antraks pada hewan, flu burung, heboh zat pengawet formalin, keracunan, busung lapar, dan sebagainya.

Salah satu upaya menghadapi persoalan kesehatan tersebut, yakni back to basic. Prinsip back to basic tampaknya juga bisa diterapkan tatkala sebagian besar masyarakat menghadapi dampak dari perubahan gaya hidup. Ya, konon gaya hidup kini ditandai dengan “kemodernan” pola makan dan minum seseorang dalam kehidupan sehari-harinya. Artinya, makanan dan minumannya tidak lagi bersifat tradisional. Jenis, bentuk, dan kemasan makanan serta minuman berbeda dibandingkan dimasa silam.

Kini, makanan dan minumam yang sifatnya radisional “tergeser” dari tengah kehidupan masyarakat perkotaan, bahkan telah sampai pula di pedesaan. Anak-anak jaman sekarang cenderung agak sulit mengenal makanan khas suatu daerah di perkotaan. Mereka baru mengetahui, mengenal, dan menikmati makanan tradisional tatkala mudik ke suatu daerah tertentu.

Sesungguhnya, sejumlah wisatawan dan wartawan luar negeri yang datang ke Bandung, misalnya, seringkali merasa memperoleh kenyamanan dan kenikmatan tersendiri ketika mengunjungi objek wisata yang bernuansa alami. Selain itu, mereka memperoleh suguhan makanan-minuman tradisional daerah jabar yang terbebas dari zat pengawet maupun pewarna.

Diantara para turis itu, ada juga yang merasa “nikmat” dikala memperoleh pelayanan pengobatan tradisional. Mereka sengaja datang ke Indonesia dengan mengeluarkan sejumlah besar uang demi menikmati atmosfer “kembali ke alam” (back to nature)
Prinsip back to nature ini pada hakikatnya, merupakan wujud lain dari back to basic. Maksudnya manusia kini cenderung kembali ingin meraih hal-hal yang esensial sebagaimana dulu para nenek moyang sempat mengenyamnya. Ya, ingin memakan makanan dan meminum minuman yang terbebas dari zat pengawet dan zat pewarna, serta menikmati udara tanpa polusi.

Konsep “kembali ke alam” (back to nature) tersebut, juga menyentuh “wilayah” pengobatan. Betapa tidak, sejumlah ahli, pakar, tabib, dan sejenisnya yang punya kemampuan pengobatan dengan mendaya gunakan alam seperti tanaman kerapkali menjadi objek kunjungan turis asing ataupun domestik. Tak hanya itu, obat-obatan yang merupakan hasil racikan sejumlah tanaman mengandung unsur obat, kini mengalami masa marema. Dibeberapa lokasi objek wisata di jabar, kita dapat menemui secara mudah sejumlah penjaja obat dari tanaman jenis obat (herbal).

Umpamanya, di kawasan Gunung Tangkuban Perahu dan Maribaya Lembang, Puncak Cianjur serta di Pantai Pangandaran Ciamis, banyak ditawarkan obat-obatan hasil racikan dari tanaman jenis obat herbal (herbal). Bahkan, dilokasi objek wisata rohani seperti Pesantren Daarut Tauhid (DT) Bandung, kita bisa menjumpai penjaja obat-obatan herbal tersebut.

Fenomena pergeseran minat masyarakat terhadap obat-obatan herbal, dapat diketahui pula ketika berada disejumlah tempat di luar negeri, seperti di Singapura, dan Malaysia. Di beberapa tempat di Singapura dan Malaysia, kita bisa secara mudah menemui makanan dan minuman khas dari jenis ginseng. Di Ghuang Zho dan beberapa kota di RRC, juga mudah ditemui obat-obatan herbal.

Kesadaran masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sesungguhnya merupakan hal yang urgen dan signifikan bagi kesehatan tubuh manusia, karena, dapat mengurangi angka kesakitan, baik pada anak-anak atau orang dewasa.

Di sisi lain, upaya masyarakat untuk menjaga serta meningkatkan kekebalan tubuh (imunitas), ternyata diwarnai nuansa “penyimpangan”. Sebagai contoh, ada sejumlah anggota masyarakat yang mengkonsumsi obat-obatan tertentu dan minuman suplemen tanpa memperhatikan efek sampingan. Akibatnya, mereka bukanya bertubuh sehat dan memiliki kekebalan tubuh (imunitas). Akan tetapi, mereka menderita sakit sebagai akibat dari efek sampingan yang tak teratasi.

Sejumlah orang pun berusaha mencari obat yang tidak menimbulkan efek samping itu. Pemikiran untuk kembali kea lam (back to nature) pun tumbuh dan berkembang. Beberapa warga masyarakat berikhtiar menggali potensi obat yang bersumber dari tanaman di Indonesia. Alhasil, dikenalah istilah herbal atau tanaman obat. Sayangnya, potensi herbal indonesiabelum tergali secara optimal. Hingga kini Indonesia baru memiliki lima fitofarmaka (obat dari bahan alam yang telah melalui uji klinis). Salah satunya adalah stimuno yang berkhasiat menjaga dan meningkatkan system imun tubuh (imunomodulator).

Untuk itulah, perlu ada komitmen dan kerja sama diantara pihak-pihak terkait agar mampu melipatgandakan eksistensi fitofarmaka. Jika saat ini baru ada lima fitofarmaka, diharapkan dalam waktu dekat ada puluhan bahkan ratusan fitofarmaka.
Read More …

Dalam bahasa indonesia menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media atau tempat seperti kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pinsil atau pena atau dapat menggunakan media lainya seperti  computer. Menulis bukan hal yang sederhana, tetapi juga bukan hal yang berat. Menulis memerlukan perhatian yang serius dan totalitas pada saat menulis atau menuangkan gagasan dalam tulisan. Menulis adalah proses bernalar dimana sebelum menuangkan ide-idenya harus berfikir atau bernalar. Sebagai contohnya mahasiswa yang ingin menjadi sarjana sebelumnya harus membuat tugas akhir atau skripsi dimana pembuatan tugas akhir yaitu menulis suatu penelitian yang dibutuhkan bernalar yang butuh keseriusan agar terciptalah suatu tulisan yang bebobot dan berguna untuk orang lain.

Dalam menulis dan bernalar merupakan  metode pemikiran yang terdiri dari tiga komponen penting yaitu argumen, klaim dan data. Klaim adalah inti dari sebuah tulisan dimana dalam tulisan itu harus adanya suatu argumen yang membernarkan dari klaim itu sendiri, oleh sebab itu di perlukan data untuk memperkuat argumen tersebut, jika tidak ada data dalam argumen tersebut maka tidak bisa di pertanggung jawabkan.

Proses penalaran yang sehat di dukung penggunaan bahasa yang baik dan efektif, di dalam menulis perlu adanya kemampuan berbahasa, sedangkan setiap manusia secara potensial memiliki kemampuan untuk bernalar dan berkreativitas. Menulis adalah aktivitas yang dapat melatih kemampuan berfikir logis. Menulis yang baik bisa dinilai dari logis atau tidaknya ketiga komponen yang berkaitan tersebut. Argumen mengenai suatu klaim haruslah logis. Jangan sampai memberikan argumen yang tidak ada hubungannya dengan sebuah klaim itu sendiri. Dengan bukti, data yang disajikan untuk memeperkuat argumen juga harus logis. Oleh sebab itu, tanpa sadar sebagian orang yang selalu membaca, akan lebih mudah menuangkan pemikirannya dalam sebuah tulisan atau karangan.

Kemampuan bernalar seseorang akan terus berkembang, karena dalam menulis dapat memperluas pemikiran- pemikiran yang di tuangkan dalam sebuah karangan dengan argumen yang tepat.
Read More …