Tini Toon

Apa jadinya jika seorang pemuda Arab Muslim jatuh cinta kepada seorang gadis Katolik berdarah Manado? Sementara di sisi lain, ada seorang gadis Muslim cantik dambaan orangtuanya yang diam-diam jatuh cinta kepadanya. Kira-kira di antara dua gadis cantik ini, siapa yang bakal dipilih? Gadis cantik Katolik atau Muslim pilihan orangtuanyakah? Dan beranikah pemuda tersebut menentang keinginan orangtuanya demi mendapat kekasih hatinya?

Pertanyaan itu semuanya akan terjawab dalam film 3 Hati, 2 Dunia, 1 Cinta. Setelah sukses bekerja sama dengan beberapa produser dalam memproduksi film Laskar Pelangi, Garuda di Dadaku, Emak Ingin Naik Haji, dan Sang Pemimpi, Mizan Productions kembali meramaikan perfilman Tanah Air dengan mengadaptasi dwilogi novel best-seller, The Da Peci Code dan Rosid & Delia, karya Ben Sohib.

Kali ini Mizan Productions menggandeng sutradara beken Benni Setiawan yang sukses menggawangi film Bukan Cinta Biasa. Tak tanggung-tanggung, di film bergenre komedi romantis ini Benni Setiawan juga didaulat menjadi penulis skenario. Selain tema cerita yang jadi jagoan, jurus-jurus istimewa juga sudah disiapkan.

Film Terbaik Festival Film Indonesia 3 Hati, 2 Dunia, 1 Cinta menghadirkan pemain-pemain bertalenta kuat seperti Reza Rahardian. Reza yang bermain apik dalam Emak Ingin Naik Haji adalah pemain muda berbakat peraih Piala Citra sebagai Pemeran Pendukung Pria Terbaik 2009 dan Pemeran Utama Pria Terbaik Festival Film Indonesia 2010. Reza akan memerankan tokoh Rosid pemuda nyentrik keturunan Arab yang menjadi tokoh utama dalam film ini. Kemampuan akting Reza akan diadu dengan kehadiran dua gadis cantik, Laura Basuki (Delia) pemenang Pemeran Wanita Terbaik Festival Film indonesian  2010, dan Arumi Bachsin (Nabila).

Sinopsis Film 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta

    Film Tiga Hati Dua Dunia Satu Cinta adalah sebuah kisah cinta Seorang pemuda muslim. Seorang gadis katolik. Will they live happily ever after?

    Rosid, pemuda muslim yang idealis dan terobsesi menjadi seniman besar seperti WS Rendra. Gaya seniman Rosid dengan rambut kribonya membuat Mansur, sang ayah, gusar karena tidak mungkin bagi Rosid untuk memakai peci. Padahal peci—bagi Mansur—adalah lambang kesalehan dan kesetiaan kepada tradisi keagamaan. Bagi Rosid, bukan sekadar kribonya yang membuatnya tidak mungkin memakai peci, melainkan karena Rosid tidak ingin keberagamaannya dicampur-baur oleh sekadar tradisi leluhur yang disakralkan

    Ternyata tongkrongan seniman Risid membawa berkah juga. Delia, seorang gadis katolik berwajah manis, kepincut pada sosok Rosid. Tentu saja ini hubungan yang nekad . Rosid dan Delia adalah dua anak muda yang rasional dalam menyikapi perbedaan. Tapi orang tua mana yang rela dengan kisah cinta mereka. Maka mereka pun mencari cara untuk memisahkan Rosid dan Delia. Jurus Frans dan Martha, orang tua Delia, adalah dengan mencoba mengirim Delia sekolah ke Amerika. Berbeda lagi dengan Mansur. Ia berupaya menjinakkan Rosid dengan meminta nasihat Said, sepupunya yang ternyata tega menipunya

    Muzna, ibunda yang sangat dihormati Rosid, pun turun tangan. Sang Ibu dengan bantuan Rodiah, adik suaminya, menjodohkan Rosid dengan Nabila, gadis cantik berjilbab yang ternyata mengidolakan Rosid, sang penyair. Memang, cinta Rosid dan Delia begitu kuat, tapi sekuat itu juga tantangannya. Selain perbedaan agama ternyata ada beban psikologis yang harus dihadapi jika mereka meneruskan hubungan itu hingga ke ikatan pernikahan. Berhasilkah mereka bersatu dalam ikatan perkawinan? Memang nasib cinta tak ada seorang pun yang tahu

Categories:

Leave a Reply